Liverpool kembali mengalami malam yang mengecewakan setelah tersingkir dari Liga Champions usai kalah dari Paris Saint-Germain (PSG) melalui drama adu penalti. Setelah laga berakhir, banyak sorotan mengarah pada beberapa pemain yang dianggap tampil di bawah standar, termasuk Darwin Nunez dan Curtis Jones yang gagal mengeksekusi penalti. Namun, di luar kegagalan mereka, ada satu pemain lain yang tampil jauh lebih buruk dan gagal memberikan dampak positif bagi timnya sejak awal pertandingan.
Sosok yang dimaksud adalah Diogo Jota. Penyerang asal Portugal itu menjalani salah satu penampilan terburuknya musim ini saat Liverpool menjamu PSG di Anfield dalam leg kedua perempat final Liga Champions. Berdasarkan data dari SofaScore, Jota sama sekali tidak mampu melepaskan tembakan ke arah gawang lawan sepanjang pertandingan. Tidak hanya itu, ia juga kehilangan bola sebanyak 14 kali, membuat lini serang Liverpool tumpul dan kurang efektif dalam membongkar pertahanan PSG yang solid.
Performa buruk Jota membuat pelatih Arne Slot akhirnya memutuskan untuk menariknya keluar di babak kedua. Keputusan itu mencerminkan betapa minimnya kontribusi yang ia berikan di laga krusial ini. Padahal, Jota selama ini dikenal sebagai salah satu penyerang andalan Liverpool yang kerap memberikan gol-gol penting bagi tim. Namun, dalam pertandingan melawan PSG, ia tampak kesulitan untuk menemukan ritme permainan terbaiknya.
Kesulitan Jota di Musim Ini
Penampilan buruk Jota di laga melawan PSG sebenarnya bukan hal yang mengejutkan jika melihat bagaimana performanya sepanjang musim ini. Sejak awal musim, pemain berusia 28 tahun itu mengalami berbagai kendala, termasuk masalah kebugaran yang membuatnya sulit mencapai performa terbaiknya secara konsisten. Cedera yang datang silih berganti telah menghambat kontribusinya di lini depan Liverpool, sehingga ia tidak bisa tampil secara reguler dalam skema permainan Slot.
Musim ini seolah menjadi ujian berat bagi Jota. Meskipun ia masih memiliki kontrak hingga tahun 2027, masa depannya di Liverpool kini mulai dipertanyakan. Laporan terbaru dari Florian Plettenberg, jurnalis Sky Germany, mengungkapkan bahwa Liverpool kemungkinan besar akan melakukan perombakan besar dalam skuadnya di musim panas mendatang, dan Jota termasuk dalam daftar pemain yang bisa dijual. Klub tampaknya ingin menyegarkan kembali skuad mereka dengan mendatangkan pemain baru yang lebih bisa diandalkan, sementara beberapa pemain yang dianggap kurang berkontribusi berisiko dilepas.
Liverpool Bersiap Cuci Gudang
Liverpool tampaknya sedang mempersiapkan perombakan besar untuk musim depan. Selain Jota, beberapa pemain lain juga dikabarkan masuk dalam daftar jual klub. Nama-nama seperti kiper kedua Caoimhin Kelleher, gelandang bertahan Wataru Endo, dan pemain muda berbakat Harvey Elliott juga disebut-sebut bisa dilepas oleh manajemen The Reds.
Harvey Elliott, misalnya, dikabarkan mulai merasa frustrasi dengan minimnya kesempatan bermain musim ini. Meskipun ia memiliki potensi besar dan sudah menunjukkan penampilan menjanjikan dalam beberapa kesempatan, persaingan di lini tengah Liverpool membuatnya kesulitan mendapatkan menit bermain yang cukup. Sementara itu, meskipun Arne Slot masih memuji Wataru Endo sebagai pemain spesial, tidak menutup kemungkinan bahwa sang gelandang asal Jepang itu juga bisa masuk dalam daftar jual jika ada tawaran yang menarik datang.
Selain pemain-pemain tersebut, nama Federico Chiesa juga mencuat dalam rumor transfer Liverpool. Namun, berbeda dengan yang lain, Chiesa justru dikaitkan dengan kemungkinan didatangkan ke Anfield untuk memperkuat lini serang The Reds. Kehadiran pemain asal Italia itu bisa menjadi sinyal bahwa Liverpool memang berencana melepas beberapa pemain depan mereka, termasuk Jota.
Jota Harus Berjuang Membuktikan Diri
Dengan sisa musim yang semakin sedikit, Diogo Jota harus segera bangkit dan menunjukkan bahwa dirinya masih layak menjadi bagian dari rencana masa depan Liverpool. Jika ia tidak mampu memperbaiki performanya dalam beberapa laga tersisa, peluangnya untuk tetap bertahan di Anfield bisa semakin kecil. Terlebih, Liverpool kini berada di persimpangan jalan dalam menentukan strategi mereka untuk musim depan.
Jota sendiri sebelumnya sempat mengakui bahwa musim ini merupakan salah satu yang paling sulit dalam kariernya. Dalam sebuah wawancara sebelum laga melawan PSG, ia mengungkapkan bahwa masalah kebugaran telah menjadi tantangan terbesar baginya dalam menjaga konsistensi performa di lapangan. Meski begitu, ia tetap bertekad untuk memberikan yang terbaik dan berharap bisa kembali ke bentuk permainan terbaiknya.
Dengan ketidakpastian yang menyelimuti masa depannya, Jota harus bisa segera membuktikan bahwa ia masih memiliki peran penting dalam skuad Liverpool. Jika tidak, kemungkinan besar ia akan menjadi salah satu pemain yang dilepas di bursa transfer musim panas nanti. Liverpool tampaknya sedang mempersiapkan perubahan besar, dan hanya pemain yang benar-benar bisa memberikan kontribusi maksimal yang akan tetap bertahan di bawah kepemimpinan Arne Slot.
Apakah Jota akan mampu bangkit dan mengamankan tempatnya di tim utama? Atau justru ia akan menjadi bagian dari daftar pemain yang harus angkat kaki dari Anfield? Semua itu akan ditentukan dalam beberapa pekan ke depan, saat Liverpool menjalani laga-laga penting yang tersisa di musim ini https://howtostopsweden.com/.